(IE) Himpunan Mahasiswa Teknik Industri (HMTI) kembali mengadakan Industrial Research Competition atau yang sering disebut dengan I-REON. Ajang perlombaan I-REON tahun ini merupakan yang kedua kalinya diadakan, berlangsung di Auditorium A, kampus 3 Universitas Ahmad Dahlan(UAD), acara ini diadakan dari jam 07.00-15.00 WIB. Tema yang diangkat adalah “Kreativitas Siswa dalam Menciptakan Teknologi dan Inovasi guna Menghadapi Era Milenial” sedangkan untuk sub tema yang diangkat pada tahun ini ada tiga, yaitu Pemanfaat Sumber Daya Alam (SDA), Energi Terbarukan, dan Rekayasa Karya Cipta. Peserta dari kompetisi ini merupakan siswa dari jenjang Madrasah Aliyah, Sekolah Menengah Atas, dan Sekolah Menengah Kejuruan tingkat nasional. Satu sekolah dapat mengirimkan 1 atau 2 tim, dengan anggota 2-3 siswa dengan 1 orang guru pembimbing.
[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]
Penelitian dalam ajang I-REON tidak hanya diperuntukkan untuk industri skala besar, akan tetapi juga bisa berupa alat yang dapat membantu dan mempermudah pekerjaan sehari-hari, program atau aplikasi, bahkan juga bisa berupa reproduce dari bahan pangan. Kebanyakan penelitian dari para peserta merupakan alat atau teknologi tepat guna yang bisa diterapkan secara langsung. Alat ini ada yang manual, namun rata-rata sudah otomatis. Untuk kontrol alat otomatis menggunakan android yang didalam alat tersebut sudah dikombinasikan dengan Arduino. Tak hanya menciptakan alat, beberapa siswa juga berinovasi dengan memanfaatkan dan mengolah kembali bahan pangan.
Penemuan yang banyak menarik perhatian dari para pengunjung ajang kompetisi I-REON yang kedua ini ialah alat yang diciptakan oleh Viones Algatri, Fina Taruna, dan Yusuf Wahyu Nurrahmat, siswa dari SMAN Plus II Banyuasin 3 Pangkalanbalai, Sumatera Selatan. Mereka menciptakan alat bernama Asba, yaitu sebuah alat yang berbentuk gelang, alat ini digunakan untuk mendektesi pengendara yang sedang mengantuk. Dengan memanfaatkan sensor detak jantung, alat ini akan membuat getaran untuk memberikan peringatan kepada pengendara agar segera menepi. Viones Algatri menuturkan, bahwasanya ide ini didapatkan ketika dia dan teman satu kelompoknya merasa prihatin dengan banyaknya kecelakaan pada saat berkendara, khususnya sepeda motor didaerahnya yang disebabkan karena mengantuk saat berkendara. Selain menjadi pemenang dalam ajang I-REON#2, tim mereka juga berhak mengikuti ajang International Festival of Innovation on Green Technology yang akan diadakan di Malaysia.
[/fusion_builder_column][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]
“Kami berharap peserta yang berpartisipasi bisa lebih banyak dari tahun ini, juga hadiah bagi para pemenang bisa lebih besar agar menjadi motivasi bagi siswa-siswa berpotensi yang lainnya,” ungkap Annie Purwani, S.T.P., M.Sc, selaku kepala progam studi teknik industri.
Selain itu, Hapsoro Agung Jatmiko, S.T., M.T., selaku dosen Teknik industri dan salah satu juri pada I-REON kali menambahkan, “Antusias peserta untuk mengikuti I-REON kali ini sangat besar, banyak ide fresh, saya sangat senang dengan hal ini. Saya harap I-REON berikut bisa lebih meriah, bisa mengundang sekolah-sekolah di luar negeri, tempat dan pelayanan juga bisa ditingkatkan,” jelasnya. (hmd).[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]