A-BOX (Absorber Box) 3 in 1, Alat Penetralisir Udara Kotor dalam Ruangan
(IE Press) “Internasional Festival Of Innovation On Green Technology (I-FINOG) 2018” tingkat mahasiswa semua jurusan se-Indonesia. Terkait dengan hal ini, tim Dahlan Muda Universitas Ahmad Dahlan mampu lolos dari babak penyisihan abstrak sampai dengan lolos Full Paper yang mengantarkan tim Dahlan Muda menjadi salah satu tim yang maju ke babak final. Tim mahasiswa tersebut merupakan tim gabungan yang berasal dari Program Studi Teknik Industri dan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI UAD), yang terdiri dari Fikram Oktafiandi, Fahri Firmansyah dari Teknik Industri, dan Nenti Febi Setiyahadi dari Teknik Kimia. Dosen pembimbing dan pendamping pada penelitian tersebut Amalia Yuli Astuti, S.T., M.T.
Ketiga mahasiswa tersebut mencoba membuat sebuah alat yang bisa difungsikan untuk membantu penetralisir udara kotor dalam ruangan, alat ini diciptakan untuk menetralkan segala macam polutan beracun di dalam ruangan dan menghasilkan udara bersih. Alat tersebut diberi nama “A-BOX (Absorber Box) 3 in 1” yang mempunyai 3 keunggulan dalam 1 alat. Menurut ketua tim, Fiko, gagasan untuk membuat A-BOX (Absorber Box) 3 in 1 dilatarbelakangi oleh masalah rokok yang saat ini menjadi semakin serius, mengingat rokok dapat menimbulkan risiko timbulnya berbagai penyakit. Selama ini asap rokok di dalam ruangan dibiarkan begitu saja, tentu hal ini dapat mengganggu kesehatan anak dan ibu. Oleh karena itu, A-BOX 3 in 1 (Absorber Box) merupakan inovasi penetral polutan yang dapat mengurangi polusi udara terutama polusi yang ditimbulkan dari asap rokok di dalam ruangan.
A-BOX 3 in 1 ini dapat diletakkan di sudut ruangan bahkan di ruangan khusus perokok aktif. Selain itu seiring dengan kemajuan IPTEK, pencemaran udara yang semakin tidak terkendali salah satunya ialah tingginya tingkat perokok di dunia. Berdasarkan data WHO tahun 2008, Indonesia menempati urutan ketiga dari 10 negara konsumsi rokok di dunia setelah China dan India, yaitu sebanyak 4,8%. Hasil Riskesdas (2007) menyatakan bahwa 85,4% dari perokok berusia 10 tahun ke atas merokok di dalam rumah bersama dengan anggota keluarga lainnya. Beberapa upaya untuk menciptakan lingkungan kesehatan yang kondusif bagi masyarakat seperti kawasan tanpa rokok nampaknya masih sulit terealisasikan.
Kontributor: Fikram Oktafiandi, Fahri Firmansyah, Nenti Febi Setiyahadi
Editor: Amalia Yuli Astuti