Tim DILAN (Liquid Biocompost Plant) Mengikuti Ajang Internasional Festival Of Innovation On Green Technology (I-FINOG) 2019
(ie.uad.ac.id) “Internasional Festival Of Innovation On Green Technology (I-FINOG) 2019” adalah kompetisi internasional yang diselenggarakan oleh Universiti Malaysia Pahang. Terkait dengan hal ini, tim Dahlan Muda Universitas Ahmad Dahlan mampu lolos dari babak penyisihan abstrak sampai dengan lolos Full Paper yang mengantarkan tim Dahlan Muda menjadi salah satu tim yang maju ke babak final. Tim mahasiswa tersebut merupakan tim gabungan yang berasal dari Program Studi Teknik Industri dan Teknik Kimia Fakultas Teknologi Industri (FTI UAD), yang terdiri dari Fikram Oktafiandi, Fahri Firmansyah dari Teknik Industri, dan Amanda Dwi Oktavia Adisty dari Teknologi Pangan. Dosen pembimbing dan pendamping pada penelitian tersebut Amalia Yuli Astuti, S.T., M.T.
Ketiga mahasiswa tersebut mencoba membuat sebuah produk yang bisa difungsikan untuk mengganti pupuk cair kimia dengan pupuk organik untuk tanaman hidroponik. Inovasi ini merupakan salah satu inovasi dalam menanggulangi limbah buah-buahan yang menumpuk di Kota Yogyakarta. Produk tersebut diberi nama DILAN (Liquid Biocompost Plant). Produk ini telah dilakukan uji coba terhadap tanaman hidroponik sawi-sawian dengan menggunakan pupuk cair kimia, hasilnya tidak terjadi perbedaan yang signifikan. Hal ini membuktikan bahwa pupuk cair organik ini mampu menggantikan pupuk cair kimia meskpun perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap kandungan nutrisi yang terdapat dalam DILAN ini. Selain itu dilakukan juga uji kepekatan nutrisi tanaman pada larutan DILAN menggunakan alat TDS (Total Dissolved Solid) meter. Uji kepekatan nutrisi dilakukan dengan perbandingan volume air baku dan DILAN yang berbeda-beda mulai dari 50 mL hingga 250 mL.
Menurut ketua tim, Fiko, “gagasan untuk membuat DILAN (Liquid Biocompost Plant) dilatarbelakangi oleh banyaknya buah-buahan yang rusak selama transportasi diakibatkan oleh benturan buah dengan buah lain atau dengan media selama pengangkutan. Menurut Jayani (2004), jarak yang cukup jauh selama distribusi banyak menimbulkan kerusakan mekanis pada buah-buahan. Jumlah buah-buahan yang rusak tersebut mencapai 10% atau 4 sampai 10 ton per harinya. Selain itu juga dilatarbelakangi oleh banyaknya limbah buah-buahan yang banyak membusuk tanpa dimanfaatkan lebih lanjut. Pengganti pupuk kimia juga menjadi salah satu alasan kami dalam mengurangi penggunaan bahan kimia dalam proses pemupukan”.
Kontributor: Fikram Oktafiandi, Fahri Firmansyah, Amanda Dwi Oktavia Adisty
Editor: Amalia Yuli Astuti