Seminar Kewirausahaan Teknik Industri
Seminar nasional kewirausahaan merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian acara Milad Teknik Industri #23. Kegiatan yang diadakan di Auditorium Kampus III Universitas Ahmad Dahlan yang berlokasi di jalan Prof. Dr. Soepomo ini berlangsung pada Minggu, 05 November 2017.
Kegiatan yang dibuka secara resmi oleh Utaminingsih Linarti, S.T., M.T. ini diikuti oleh 220 peserta dari berbagai instansi yang berbeda. Menurutnya Seminar Nasional Kewirausahaan ini diadakan karena sesuai dengan salah satu misi dari program studi Teknik Industri yakni Menyelenggarakan program pendidikan yang menghasilkan sarjana Teknik Industri berbasis ke-islaman dan berjiwa technopreneur.
Seminar yang bertemakan “Cracking Success For Young Entrepeneur” mengundang sekaligus tiga pembicara yang expert dalam bidangnya. Rehan Abdullah Salam, S.T.P. merupakan pembicara yang pertama selaku owner dari Chokles. Ia bercerita cara memulai bisnis untuk pemula, yakni ia memulai berbisnis dengan mengumpulkan modal pada tahun pertama ketika kuliah dengan menyisihkan sebagian uang jajannya untuk merintis usaha hingga terkumpul jutaan rupiah pada semester V. Ia memutuskan untuk merintis bisnis Chokles (Chocholate Es) yang berbeda dengan coklat pada umumnya. Chokles yang digagas oleh Rehan ini mempunyai rasa yang berbeda dan khas, sehingga ia mampu bersaing dalam pasar dan bisa membuka sampai 20 cabang di Indonesia termasuk Yogyakarta dan Riau. Mempertahankan bisnis memang tidak mudah, hingga ia berprinsip “Inovation or Die” maksudnya harus ada inovasi untuk setiap perkembangannya. Inovasi ini tidak hanya teruntuk produk saja, tetapi inovasi untuk kenyamanan tempat, bahkan inovasi untuk memanajemen karyawan juga sangat dibutuhkan demi kemajuan bisnis chokles. Usaha adalah prioner”, tungkas Rehan.
Selain cara memulai bisnis, branding syariah juga disampaikan oleh pembicara yang kedua yaitu Andhika DJ dari CEO Syafaat Marcomm. Andhika menyampaikan bahwa suatu produk itu penting untuk memiliki branding karena dengan brand tersebut konsumen bisa mengenal produk dari yang diciptakan. Saptuari Sugiharto selaku provokator entrepreneur yang merupakan pembicara yang ketiga menyampaikan bahwa apa pun jenis produk yang ingin dijual melalui sosial media pasti laku, karena mengingat jaman sekarang banyak orang yang menggunakan media sosial yang salah satunya dimanfaatkan untuk berbisnis.
Hermawan Bayu Ardhyaputera Kuncoro, salah satu peserta dari UPN Veteran Yogyakarta menyampaikan bahwa, “Beruntung bisa mengikuti seminar ini, karena ilmu yang didapatkan sangat berguna untuk perkembangan bisnis yang akan saya rintis.” (sch).
Reporter: Siti Choerunnisa I.
Editor: Amalia Y. Astuti