Raih Prestasi Kembali di Negeri Jiran
Meraih prestasi dalam berbagai event itu bisa menambah pengalaman dan wawasan. “Pengalaman memang tidak ada habisnya, terlihat simple tetapi semakin dijelajahi semakin merasa miskin akan pengalaman yang begitu luas, cukup mendalami budaya Malaysia saya sedikit paham tiga budaya, di antaranya Melayu, China, dan India”, ungkap Syukran Anas.
Kegiatan yang diselenggarakan untuk mahasiswa Universiti Malaysia Pahang (UMP) pada Sabtu, 04 November 2017 ini, guna melestarikan budaya tradisional dengan memperkenalkan kepada seluruh mahasiswa lokal maupun mahasiswa internasional. Di antara budaya tradisionalnya adalah permainan dari budaya Melayu, China, dan India. Permainan Borneo merupakan perlombaan seperti lari marathon yang dimenangkan oleh Syukron Anas pada Juara I dan permainan Laga Ayam tradisional Melayu di mana yang meraih juara adalah Evan Hardiansyah dari angkatan 2015 yang sedang mengikuti studi exchange. “Pastinya senang, karena baru pertama kali juga mencoba permainan tradisional dari negara lain dengan koordinasi dari team yang bagus dan alhamdulilah bisa menang”, papar Evan Hardiansyah.
Kegiatan yang berlangsung di Dataran Jam Pekan Malaysia ini beranggotakan oleh Syukran Anas, Evan Hardiansyah, Joshua (dari India), dan Ashok (dari India) ini mendapatkan juara berupa parsel yang berisikan makanan dan minuman. “Harapannya agar teman-teman yang haus akan pengetahuan bisa ikut andil di berbagai jenis kegiatan karena bakat kita muncul setelah mencoba, berusaha keras adalah kuncinya. Tak harus pandai akademis tapi non akademis juga bisa membuat sebuah prestasi, apalagi calon engineer sudah sepatutnya belajar me-manage kumpulan orang-orang ataupun team, sehingga bisa diaplikasikan suatu saat nanti di dunia industri dan dapat merasakan manisnya manfaat di kemudian hari”, tutur Anas sapaan akrabnya.
“Untuk dahlan muda, kami adalah generasi penerus, sekarang sudah kita masuk ke zaman kecerdasan artificial intellegent (kecerdasan buatan) kalau kita masih berfikir sederhana kita akan habis terseleksi alam, maka apapun bakat kalian segera explore lebih dalam apapun itu dan jangan nomor duakan ibadah, karena semakin canggih teknologi kadang membuat orang semakin jauh dari Tuhan-Nya,” tungkas mahasiswa asal Bali yang sedang student exchange. (sch).
Reporter: Siti Choerunnisa I.
Editor: Amalia Y. Astuti