Meningkatkan Kretifitas Melalui Berwirausaha
(IE) Pola pikir kreatif juga inovatif merupakan modal dasar untuk bisa bertahan di dunia persaingan industri dewasa ini. Kerasnya kompetisi dalam menciptakan produk berkualitas yang memiliki nilai saing menuntut wirausahawan terus berinovasi. Melihat hal tersebut, Biro Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Ahmad Dahlan (Bimawa UAD) bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Unit Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mengadakan pelatihan kewirausahaan dengan nama Inkubator Wirausaha. Kegiatan yang diadakan pada Kamis-Juma’at, 4-6 Oktober 2018 ini berlokasi di Whizt Hotel untuk hari pertama dan dilanjutkan di Aula Islamic Center UAD Kampus 4 pada hari berikutnya.
Inkubator Wirausaha merupakan kegiatan pelatihan dan pendampingan pengembangan bisnis untuk tingkat UKM. Didalam pelatihan ini, peserta mendapatkan berbagai wawasan kewirausahaan seperti, pelatihan pengembangan usaha, pembuatan proposal usaha, manajemenisasi usaha, pemasaran produk, permodalan, pengunaan teknologi demi menunjung kemajuan usaha, mentoring, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan UKM. Pelatihan kepemimpinan juga menjadi agenda dalam pelatihan Inkubator Wirausaha.
Mahasiswa Teknik Industri UAD berkesempatan mengikuti kegiatan ini ada 3 tim, diantaranya tim yang pertama Annisa Cahyaningrum, Fahri Firmansyah, dan Fery Irawan dari angkatan 2017, tim kedua Fikram Oktafiandi, Injilina Agnesta K., Risang Ghani Satrianingprang, dan tim yang ketiga kolaborasi antara angkatan 2017 Lalu Alan Kadarisman dan Farihin Dwi Junianto dari angkatan 2016. Ketiga peserta tersebut mengaku mendapatkan banyak ilmu dan wawasan dalam perencanaan dan perintisan UKM, “Selepas mengikuti kegiatan ini, saya harap bisa mendukung program pemerintah untuk menggalakan kembali semangat berwirausaha, karena dengan berwirausaha secara tidak langsung kita membantu meringankan beban negara dalam menyediakan lapangan pekerjaan bagi masyarakat. Kitapun bisa membantu mengurangi hutang negara jika mampu berwirausaha secara mandiri, karena salah satu faktor besarnya hutang negara adalah besarnya tangunggan biaya untuk PNS,” imbuhnya Fery Irawan.
Fahri Firmansyah dan Annisa Cahyaningrum juga menyampaikan harapannya, “Harapan kami tidak jauh berbeda dengan Fery, apalagi kami sebagai calon sarjana teknik industri memang dituntut lebih aktif, kreatif, dan inovatif dari lulusan program studi yang lain. “ tutupnya. (Hmd).