International day fiesta adalah kegiatan rutin tahunan Universiti Malaysia Pahang (UMP) di mana menjadi momen berkumpulnya seluruh perwakilan dari berbagai negara untuk saling memperkenalkan budaya dari negara masing-masing. Di antaranya dari sisi budaya seperti stand booth yang di desain sesuai dengan kreasi negaranya, makanan tradisional, pakaian adat, alat musik, dan properti berupa miniatur/ikon setiap negara. Di samping itu ada beberapa event yang diadakan seperti lomba performance, fashion show, lomba sport seperti voli dan badminton.
Kegiatan yang berlangsung di Sport Compex, Gambang, Malaysia ini berlangsung selama tiga hari yakni dimulai dari hari Senin – Rabu, 27 – 29 Oktober 2017. Peserta dari kegiatan ini dari berbagai negara seperti Irak, Yordania, Mesir, Nigeria, Arab, Jerman, Somalia, Sudan, dan Bangladesh. “Perwakilan dari Indonesia menampilkan kombinasi paduan suara, puisi, dan tari saljojo”, ungkap Syukron Anas selaku ketua tim dari Indonesia. “Indonesia hanya berpartisipasi dalam pameran booth pada tanggal 28 Oktober, tanggal 29 Oktober kami ikut fashion show, performence, dan buka stand yang salah satu isi dari stand-nya adalah makanan trdisional Indonesia, di antaranya nagasari, lupis, rempeyek, nasi tumpeng dan ayam ingkung”, imbuhnya.
Stand booth dengan dekorasi peta Indonesia, alat musik tradisional, baju tradisional, batik songkak, dan wonderful Indonesia dari Sabang sampai Merauke membawa kemenangan. Selain itu, kerja keras dan usaha juga merupakan perjuangan dari mahasiswa sehingga, Indonesia berhasil meraih kemenangan sebagai “Best Performance 1st Runner Up”. Kegiatan yang digawangi oleh Syukran Anas (Teknik Industri UAD), yang beranggotakan Raifa Tryas Shara (Teknik Kimia UAD), Aqidatul M. (Teknik Kimia UAD), Fahmi Irsyad (Teknik Industri UAD) , Denni Desriansyah (Teknik Elektro UAD), Bobi Larombia (Teknik Elektro UAD), Evan Hariansyah (Teknik Industri UAD), Iqbal Hawari M. (Teknik Industri UAD),Erni Rahma (Teknik Kimia UAD), Aji Ridho P. (Teknik Kimia UAD), Rian Handika (Teknik Kimia UAD), Adityo Nurcahyo (Teknik Kimia Unnes), dan Fatma Nur Nabilah (Teknik Industri UTY) dengan job desk yang berbeda-beda sesuai dengan bakat yang dimiliki.
Perjuangan untuk mendapatkan trophy merupakan hal yang sangat luar biasa. “Proses latihannya sebenernya terbilang mudah, hanya saja mengkoordinir teman-teman menjadi salah satu kendala dan banyak perubahan ganti gaya di H-2. But its oke, dari situlah kami baru mulai fokus latihan meskipun waktu terforsir sampai pukul 02.00 – 03.00 untuk persiapan yang sangat banyak. Melihat kampus teknik elektro dan teknik industri berbeda dengan kampus pusatnya dengan jarak tempuh 1-1,5 jam perjalanan naik bus. Jadi kami harus bolak balik dari kampus satu ke lokasi yang lainnya, dan itu merupakan kendala yang terbilang besar juga. Tetapi, untuk selanjutnya sudah terorganisir baik untuk penanggung jawab dari setiap sienya atau yang lainnya,” ungkap Fahmi selaku sie belanja.
Fahmi juga menuturkan pesannya “Untuk adik tingkat yang ingin melakukan student exchange ke luar negeri dimanapun negaranya, tetep bawa nama baik negara kita, bawa nama baik universitas kita, bawa nama baik orang tua, dan bawa nama baik kita sendiri. Tetep ingat pesan I.R Soekarno “berikan aku 1000 orangtua niscaya akan ku cabut semeru dari akarnya, berikan aku 10 pemuda niscaya akan ku goncangkan dunia”. Dan jangan lupa tetap dijaga ibadahnya, dan berdoa kepada Tuhan YME. Jangan bangga kita punya Indonesia yang besar negaranya besar rakyatnya, tapi kita harus buat Indonesia bangga dengan usaha kita sehingga kita menjadi lebih semangat dalam nimba ilmu di negeri orang.” (sch).
Link Video menari Saljojo
http://drive.google.com/file/d/0B1sTCqyi7Vu4bWV4d3ZtaVNYcUU/view
Reporter: Siti Choerunnisa I.
Editor: Amalia Y. Astuti