Mahasiswa Teknik Industri, Ikuti Student Exchange di UMP
Student Exchange merupakan pertukaran pelajar dari mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD) dengan Universiti Malaysia Pahang (UMP) di mana mahasiswa UAD akan menempuh perkuliahan selama satu semester di negeri Jiran, Malaysia. Fahmi Irsyad Fauzi, R. Iqbal Hawari M., Evan Hariansyah, dan Syukran Anas merupakan mahasiswa angkatan 2015 yang menjadi perwakilan dari Program Studi (Prodi) Teknik Industri (TI) dalam mengikuti program student exchange, Rabu, (13/08/2017).
Model perkuliahan yang berbeda membuat mereka harus beradaptasi dengan lingkungan yang baru, terlebih lagi dengan mahasiswa lain seperti dari Cina atau negara bagian barat lainnya. Namun, dari sisi mata kuliah tidak ada perbedaan, hanya saja di UMP mata kuliah menggunakan bahasa Inggris dan selama perkuliahan wajib berbahasa Inggris. Perkuliahan di negeri Jiran akan dilaksanakan mulai Senin, 18 September 2017 sampai akhir bulan Januari (akhir semester V). Registrasi juga dilakukan sebelum diadakannya student exchange seperti tes kesehatan pre dan post, pembayaran uang kuliah untuk ke depannya serta pemeriksaan berkas di Indonesia, Malaysia, dan visa. Mahasiswa yang menyukai musik, Fahmi, mengungkapkan bahwa, “Kendala terlambat visa turun dari Malaysia sehingga keberangkatan tertunda.” Akhirnya Fahmi dan ketiga temannya berangkat pada Rabu, 15 September 2017 dengan di dampingi Muhammad Faishal. S.T., M.Eng selaku dosen dari TI.
[fusion_builder_container hundred_percent=”yes” overflow=”visible”][fusion_builder_row][fusion_builder_column type=”1_1″ background_position=”left top” background_color=”” border_size=”” border_color=”” border_style=”solid” spacing=”yes” background_image=”” background_repeat=”no-repeat” padding=”” margin_top=”0px” margin_bottom=”0px” class=”” id=”” animation_type=”” animation_speed=”0.3″ animation_direction=”left” hide_on_mobile=”no” center_content=”no” min_height=”none”]
Nilai Test Of English as a Foreign Language (TOEFL) di atas 450 merupakan kendala lain dari keempat mahasiswa tersebut. “Kami masih susah untuk mencapai nilai TOEFL lebih dari 450 tetapi setelah mengikuti dua kali ikut tes TOEFL, alhamdulillah lolos”, papar mahasiswa kelas A. “Alhamdulillah bisa ikut student exchange, bisa untuk menambah pengalaman dan melatih berbicara dengan orang lain khususnya dalam menggunakan bahasa Inggris dan jangan takut untuk berbicara bahasa Inggris karena akan bermanfaat untuk bekal esok dalam mencari pekerjaan di era global sekarang ini”, Fahmi melanjutkan pembicaraannya.
Anas, mahasiswa asal Bali, menyampaikan pesannya, “Adik-adik itu semua memiliki kesempatan jadi jangan berfikir hanya untuk orang pintar dan jenius saja, tetapi kesempatan ini untuk orang yang memiliki kemauan dan bergerak pantang mengeluh.” (sch).
Reporter: Siti Choerunnisa I.
Editor: Amalia Yuli A.[/fusion_builder_column][/fusion_builder_row][/fusion_builder_container]